M?gha P?j?
-
M?gha merupakan salah satu nama bulan dalam penanggalan di India kuno. Biasanya bulan M?gha ini jatuh antara bulan Februari dan Maret. M?gha P?j? berarti puja/peringatan yang berhubungan dengan bulan M?gha. M?gha P?j? yang kita peringati ini terjadi sembilan bulan setelah Pangeran Siddhartha mencapai penerangan sempurna di bulan Waisak.
M?gha P?j? ini merupakan hal yang sangat istimewa, karena terjadi hanya satu kali dalam kehidupan Guru Agung Buddha Gotama. M?gha P?j? ini terjadi di Veuvana ?r?ma dekat hutan Kalandakaniv?pa, saat purnama, senja hari di bulan M?gha. Peristiwa ini dikenal dengan istilah c?tura?ghasannip?ta yakni: berkumpulnya 1250 orang bhikkhu, yang memiliki empat ciri:
1. Pada kesempatan itu, hadir 1250 orang bhikkhu.
2. Mereka semuanya telah mencapai tingkat arahatta (kh???sava) yang ditahbiskan oleh Sang Buddha dengan cara ehibhikkhu upasampad?.
3. Mereka hadir tanpa diundang, hadir di tempat Sang Bhagav?.
4. Sang Buddha pada saat itu membabarkan Ov?dap??imokkha.
Berikut ini tiga syair dalam Ov?dap??imokkha:
Khant? parama? tapo t?tikkh?
Nibb?na? parama? vadanti buddh?
Na hi pabbajito par?pagh?t?
Sama?o hoti para? vihe?hayanto
Sabbap?passa akaraa?
Kusalass?pasampad?
Sacittapariyodapana?
Etam buddh?na s?sana?
An?pav?do an?pagh?to
P??imokkhe ca sa?varo
Mattaut? ca bhattasmi?
Pantaca sayan?sana?
Adhicitte ca ?yogo
Eta? buddh?na s?sananti
Yang artinya:
Kesabaran adalah cara melatih batin terbaik
Para Buddha bersabda: Nibb?na adalah yang tertinggi.
Seseorang yang melukai orang lain, menyakiti orang lain,
Bukanlah seorang petapa, bukan seorang samana.
Tak berbuat segala keburukan,
Mengembangkan kebajikan,
Menyucikan pikiran sendiri,
Ini adalah ajaran para Buddha.
Tak menghujat, tak menyakiti,
Terkendali dalam tata susila,
Tahu ukuran dalam hal makan,
Hidup di tempat yang tenang,
Berusaha mengembangkan pikiran luhur,
Ini adalah ajaran para Buddha.
Ov?dap??imokkha yang dibabarkan Sang Buddha merupakan nasehat tentang cara hidup luhur bagi para samana/para bhikkhu. Hidup luhur adalah hidup yang bebas dari segala noda batin yakni; k?m?sava (noda batin berupa nafsu indria), bhav?sava (noda batin berupa kesenangan kemenjadian), avijj?sava (noda batin berupa ketidaktahuan). Untuk membebaskan diri dari segala noda batin adalah dengan pengembangan s?la, sam?dhi, dan pa?.
S?la, sam?dhi, dan pa? akan berkembang dengan maju jika dilandasi dengan praktik kesabaran. Tanpa adanya kesabaran, s?la, sam?dhi, dan pa? sulit untuk dikembangkan. Oleh karena itu, Guru Agung kita meletakkan kesabaran, dalam syair paling awal. Mengingat bahwa kunci dasar untuk melatih diri, menahan diri serta mengembangkan diri adalah dengan praktik kesabaran.
Bagi kita umat Buddha, setiap kali kita memperingati M?gha P?j?, kita seolah-olah diingatkan kembali tentang kesabaran, karena mengingat betapa pentingnya manfaat memiliki kesabaran.
Pada saat sulit, saat ada masalah, jalan untuk menghadapinya adalah dengan mempraktikkan sikap hidup yang sabar. Orang yang sabar adalah orang yang tahan terhadap penderitaan yang dialami.
Kesabaran sulit dimiliki, jika di dalam diri seseorang masih ada nafsu keinginan. Kesabaran muncul dengan mengembangkan kesadaran dan kebijaksanaan. Sabar berarti juga berhati-hati, tidak gegabah, dan juga bisa mengendalikan diri.
Semoga kita semua dapat mempraktikkan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita selalu hidup bahagia.
Pesan terakhir Sang Buddha:
Handad?ni bhikkhave amantay?mi vo,
Vaya dhamm? sa?kh?r?,
Appam?dena samp?deth?ti.
Kini, oh para bhikkhu, Kuberitahukan kepadamu bahwa; segala sesuatu yang muncul dari perpaduan faktor pembentuk sewajarnya mengalami kehancuran. Sempurnakanlah tugas kalian tanpa lengah.
Selamat merayakan M?gha P?j? 2554 BE/2011
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.