HUT KE-30 S?M? VIH?RA JAKARTA DHAMMACAKKA JAYA
Yatha vadi, tatha kariYatha kari, tatha yadi.Apa yang diajarkan, sudah dipraktikkan,Apa yang sudah dipraktikkan, itulah yang diajarkan.
Hari ini kita memperingati hari ulang tahun S?m? di Vih?ra Jakarta Dhammacakka Jaya yang ke 30. Sepanjang perjalanannya dari sejak diresmikan oleh Y.M. SOMDET NYANASAMVARA yang kemudian menjabat Sa?gharaja Thailand, pada tanggal 25 Agustus 1985 sampai saat ini, banyak mengalami suka duka.
Saat ini fasilitas pelayanan untuk umat menuntut adanya ruang gerak yang lebih banyak, disebabkan lokasi tidak bisa ditambah, maka Yayasan Jakarta Dhammacakka Jaya merintis pembangunan gedung Wisma Narada 10 lantai, yang sudah dimulai beberapa tahun lalu, yang bisa memenuhi harapan kita.
Sebagai umat Buddha di vih?ra ini sangat diharapkan bantuannya baik moril maupun materi agar pembangunan seutuhnya bisa tercapai. Khususnya di bidang peningkatan mental spiritual, kita harus meningkatkan disiplin kemoralan pada diri kita masing-masing. Mengokohkan Pacas?la sebagai landasan kehidupan kita.
Buddha pernah bersabda, bilamana seseorang kokoh silanya melaksanakan pacas?la dengan baik, maka cita-cita, harapan, dan tekad usahanya akan berhasil.
Agar berhasil dalam melatih disiplin kemoralan (pacas?la) diperlukan adanya pengendalian diri (sa?vara), kesabaran (khanti adivasana), dan semangat (viriya). Tanpa ada dukungan keuletan, ketekunan dan kesabaran seseorang akan gagal mengokohkan disiplin moral dirinya.
Dalam kehidupan bermasyarakat disiplin moral ini sangat perlu dan tidak bisa ditawar lagi. Walaupun memang membangun disiplin moral tidak semudah membangun vihara, sekolah atau pabrik. Membangun sikap mental yang bermoral baik bukan usaha satu atau dua tahun, tapi harus dilakukan sepanjang hidup kita seperti makan dan tidur.
Guru Agung kita Buddha Gotama telah melaksanakan sepanjang proses kehidupan-Nya yang sangat lama sampai Beliau menjadi Buddha dan kemudian mewariskan ajaran-Nya kepada kita untuk dipraktikkan.
Disiplin moral dalam diri seseorang akan menjaga agar kita tidak melakukan perbuatan jahat walaupun dalam keadaan serba kurang. Bukan pula berarti orang yang memiliki kekayaan, kedudukan tinggi otomatis memiliki disiplin moral yang baik.
Orang kaya yang memiliki disiplin moral yang tinggi dan sangat dermawan di jaman BUDDHA, seperti Anathapidika yang dikenal sebagai penolong orang miskin. Beliau mendirikan vih?ra dengan membeli taman Pangeran Jeta, menutup lokasinya dengan lempengan emas sebagai harga tanahnya. Setelah Vih?ra berdiri, diberi nama VIH?RA JETAVANA.
Ini satu contoh teladan bagi kita dalam mempraktikkan Dhamma.
Sabbe satt? bhavantu sukhitatt?, semoga semua makhluk hidup berbahagia.
DIRGAHAYU S?M? DI VIH?RA JAKARTA DHAMMACAKKA JAYA,
SEMOGA BERTAHAN LAMA DEMI TUGAS MELESTARIKAN BUDDHASASANA