KEUNTUNGAN MEMPRAKTIKKAN DHAMMA
“Ye ca kho sammadakkhāte, Dhamme dhammānuvattinoTe janā pāramessanti, maccudheyyaṁ suduttaraṁ’ti”“Mereka yang melaksanakan Dhamma dalam Dhamma yang telah dibabarkan dengan jelas akan lolos dari jerat Sang Maccu(lingkaran kotoran batin) nan sulit dilepas, mencapai pantai seberang.”(Dhammapada: 86)
Perkembangan zaman sudah semakin cepat. Sepuluh tahun yang lalu, mungkin bagi sebagian orang telepon genggam, internet, dan media online adalah hal asing. Akan tetapi pada saat ini, semua adalah hal umum, bahkan ketika orang tidak mengenalnya, tidak tahu hal-hal tersebut, mereka mungkin dianggap asing. Perkembangan teknologi, internet, dan berbagai macam media pun mulai mengiringi perkembangan Dhamma Ajaran Guru Agung Buddha. Saat ini, untuk mempelajari Dhamma telah banyak kemudahannya, tidak seperti puluhan tahun yang lalu. Mudahnya mempelajari Dhamma tentu banyak memberikan dampak, salah satunya banyak orang yang mulai tertarik dan lebih bersemangat memahami Dhamma. Mereka banyak membaca, banyak mengetahui, dan kemudian tak sedikit orang pun yang menanyakan apa yang belum mereka temukan, dan mendiskusikannya kembali. Kemudahan inilah yang kemudian dijadikan oleh beberapa organisasi atau vih?ra untuk menyajikan informasi terkait kegiatan-kegiatan mereka. Informasi tentang Puja Bakti, Meditasi, Kelas Dhamma, dan bahkan kegiatan sosial lainnya, dengan mudah orang dapatkan.
Akan tetapi, perkembangan-perkembangan tersebut terkadang tidak seiring dengan perkembangan dari kualitas praktik seseorang untuk melaksanakan dan mempraktikkan Dhamma itu sendiri. Banyak orang yang sekedar tahu, namun tidak menjadi, menjadi di sini berarti tidak mempraktikkannya, hanya sekedar belajar, membaca, dan tahu. Sebagian orang belajar Dhamma, tentu karena ia ingin mendapatkan keuntungan, mendapatkan hasil dari Dhamma. Tetapi hasil dan keuntungan dari belajar Dhamma akan dirasakan, manakala orang tersebut mau mempraktikkannya tidak sebatas belajar. Untuk itu, adanya perkembangan pesat di dalam mendapatkan pengetahuan Dhamma harus diiringi dengan perkembangan di dalam usaha untuk mempraktikkan Dhamma, demikian pula keuntungan dari mempelajari Dhamma akan dirasakan melalui praktiknya.
Pa?vuddhi Sutta dalam salah satu Nik?ya yaitu A?guttara Nik?ya, terdapat salah satu sutta yang membahas tentang perkembangan yang didapatkan dengan mempraktikkan Dhamma, atau pertumbuhan kebijaksanaan. Ada empat hal di dalamnya, di mana keempat hal tersebut mengarah pada pertumbuhan kebijaksanaan, atau perkembangan dalam mempraktikkan Dhamma. Vuddhi perkembangan dengan mempraktikkan Dhamma, perkembangan di sini adalah perkembangan yang terjadi pada tahap dini, atau tahap awal ketika seseorang mempraktikkan Dhamma. Keempat hal itu adalah;
1.Sappurisasa?sevo
Pergaulan dengan orang-orang yang baik.
2.Saddhammasavana?
Kesungguhan dalam mendengarkan Dhamma.
3.Yonisomanasik?ro
Pengamatan dengan seksama, dapat membedakan antara baik dan buruk.
4.Dhamm?nudhammapa?ipatti
Memiliki keinginan kuat untuk praktik sesuai dengan Dhamma.
Kesimpulan
Belajar Dhamma, dan tahu Dhamma saja tidak cukup untuk mencapai tujuan-tujuan hidup, terutama tujuan untuk merasakan indahnya manfaat yang diperoleh dari Dhamma. Akan tetapi, ia yang mau mempraktikkan Dhamma akan memperoleh manfaat dari Dhamma. Orang yang senantiasa praktik di dalam belajarnya, maka sifat ego tidak akan tumbuh padanya, hingga kesombongan karena tahu akan Dhamma pun tidak akan ada.
Sumber:
-Bodhi, Bhikkhu. 2012. The Numerical Discourses of the Buddha A Translation of the A?guttara Nik?ya. Wisdom Publication: Boston.
? ? ?