x

Tekad Pemuda Magha Menjadi Raja Sakka

Abhivādanasīlissa, niccaṃ vuḍḍhāpacāyino. 
Cattāro dhammā vaḍḍhanti, āyu vaṇṇo sukhaṃ balaṃ.
Ia yang selalu menghormati dan menghargai orang yang lebih tua, 
kelak akan memperoleh empat hal, yaitu: 
umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, dan kekuatan.
[Dhammapada, Sahassa Vagga:109]


    DOWNLOAD AUDIO

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa

Harapan

Guru Agung, Sang Buddha Gotama pernah menyampaikan tentang lima harapan yang tidak mudah untuk diperoleh. Dalam Aṅguttara Nikāya 5:43, dikisahkan tentang Perumah tangga Anāthapiṇḍika mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada-Nya, dan duduk di satu sisi. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepadanya: Perumah tangga, ada lima hal ini yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. Apakah lima ini? Umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, kemasyhuran, alam surga adalah diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. Ini adalah kelima hal yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. 
Sang Buddha menyampaikan bahwa kelima hal tersebut tidak dapat diperoleh dengan cara berdoa atau aspirasi-aspirasi. Jika kelima hal tersebut bisa diperoleh dengan cara berdoa, siapa yang akan kekurangan sesuatu.

Bagi seseorang yang menginginkan umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, kemasyhuran, surga, keluarga-keluarga mulia, dan kesenangan luhur secara berturut-turut, para bijaksana memuji kewaspadaan dalam melakukan perbuatan-perbuatan berjasa. Dengan menjadi waspada, orang-orang bijaksana aman dalam kedua jenis kebaikan: kebaikan dalam kehidupan ini, dan kebaikan dalam kehidupan mendatang. Dengan memperoleh kebaikan, yang teguh disebut seorang yang memiliki kebijaksanaan.
 
Pemuda Magha

Dalam Dhamma kita sangat ditekankan agar memiliki kewaspadaan. Untuk terlahir di alam Surga, menjadi raja dari para dewa, Sang Buddha mengatakan bahwa harus melatih kewaspadaan. Dalam salah satu syair Dhammapada Appamada Vagga:30, Buddha mengatakan “Dengan menyempurnakan kewaspadaan, Dewa Sakka dapat mencapai tingkat pemimpin di antara para dewa. Sesungguhnya, kewaspadaan itu akan selalu dipuji dan kelengahan akan selalu dicela”. Syair Dhammapada tersebut disampaikan kepada seorang pangeran Licchavi, bernama Mahali datang untuk mendengarkan khotbah Dhamma yang disampaikan oleh Sang Buddha. Khotbah yang dibabarkan ketika itu adalah  Sakkapanha Sutta yang berisikan tentang pertanyaan-pertanyaan dari Raja Sakka.

Sang Buddha menceritakan tentang Sakka yang selalu bersemangat. Mahali kemudian berpikir bahwa Sang Buddha pasti pernah berjumpa dengan Sakka secara langsung. Untuk meyakinkan hal tersebut, dia bertanya kepada Sang Buddha. Sang Buddha menjawab, “Mahali, Aku mengenal Sakka, Aku juga mengetahui apa yang menyebabkan dia menjadi Sakka.” Kemudian Beliau bercerita kepada Mahali, bahwa Sakka, raja para Dewa, pada kehidupannya yang lampau adalah seorang pemuda yang bernama Magha, tinggal di desa Macala. Pemuda Magha dan tiga puluh dua temannya pergi untuk membangun jalan dan tempat tinggal. Magha juga bertekad untuk melakukan tujuh kewajiban. Tujuh kewajiban tersebut adalah:

  1. Dia akan merawat kedua orang tuanya;
  2. Dia akan menghormati orang yang lebih tua;
  3. Dia akan berkata sopan;
  4. Dia akan menghindari membicarakan orang lain;
  5. Dia tidak akan menjadi orang kikir, dia akan menjadi orang yang murah hati;
  6. Dia akan berkata jujur;
  7. Dia akan menjaga dirinya untuk tidak mudah marah.
  8. Karena kelakuannya yang baik, dan tingkah lakunya yang benar pada kehidupannya yang lampau, Magha dilahirkan kembali sebagai Sakka, raja para Dewa.
 
Kesimpulan
Harapan-harapan baik apapun tidak bisa diperoleh dengan cara berdoa. Dalam mewujudkan harapan tersebut, diperlukan sebuah tekad yang kuat, dan memiliki kewaspadaan dalam melakukan perbuatan-perbuatan berjasa. Oleh karena itulah memiliki kewaspadaan dalam setiap tindakan adalah sangat penting. Di dunia ini ia bergembira, di dunia sana ia bergembira; pelaku kebajikan bergembira di kedua dunia itu. Ia bergembira dan bersuka cita karena melihat perbuatannya sendiri yang bersih [Dhammapada, Yamaka Vagga:16].
 
Sumber:
  • http://play.google.com/store/apps/details?id=com.intradarma.dhammapada.id.
  • Dhammapada Kisah Magha https://www.sariputta.com/dhammapada/2/cerita-kisah-magha.
  • https://suttacentral.net/an5.43/id/anggara?reference=none&highlight=false.


Text Dhammadesanā dan Informasi Kegiatan Dapat Dilihat di Link Berikut: https://drive.google.com/file/d/1MSOwuC0atZ33K7KPW9mraTiS9k15B8XC/view

Dibaca : 9000 kali