Dihormati Banyak Orang
Sempurna dalam tingkah laku dan memiliki pengertian benar, memahamai Dhamma, mengenal kebenaran, berkata benar dan penuh tanggung jawab,melakukan apa yang seharusnya dilakukan, ia akan dihormati oleh orang banyak.(Dhammapada 217)
Syair dalam Dhammapada ini sungguh indah, namun sukar dilaksanakan.Suka tidak suka kalau ingin dihormati orang banyak, maka hal ini harus kita praktikkan tahap demi tahap demi manfaat dan kebahagiaan orang banyak dan diri kita sendiri. Orang akan menaruh hormat pada diri kita bilamana kita ”memberikan” sesuatu manfaat pada orang lain. Banyak orang menaruh hormat karena ”terpaksa” dikarenakan pangkat dan harta yang lebih dari orang lain. Penghormatan semacam ini bersifat semu dan artifisial.Begitu pangkat atau hartanya meredup, maka hilang juga rasa hormat orang lain padanya.
Sempurna dalam tingkah laku, berarti kita menghindarkan dari perilaku yang dapat dicela orang bijaksana.Kalau celaan orang kebanyakan hal itu sudah jamak dan janganlah takut, serta janganlah meremehkan karena hal itu merupakan umpan balik untuk kita renungkan.Sempurna untuk kita berarti perilaku yang disadari sebaik mungkin sesuai kaidah Dhamma.Bukan sempurna tanpa cacat seperti perilaku Guru Junjungan kita bersama. Kita masih dalam proses pengembangan batin.
Tingkat kesempurnaan tingkah laku kita tergantung sepenuhnya dari:
1. Memiliki pengertian benar,memahami Dhamma, mengenal kebenaran;
2. Berkata benar;
3. Penuh tanggung jawab.
Orang Jawa bilang ”Agomo dumuning ing laku” artinya tingkat pengetahuan, pengertian, dan pemahaman agama (Dhamma) akan tercermin sepenuhnya pada tingkah lakunya.
· Memiliki pengertian tentang sila yang membawa pada pandangan terang;
· Memahami Dhamma, baik lokiya Dhamma maupun lokuttara Dhamma;
· Mengenal kebenaran, baik itu kebenaran biasa (samutti-sacca) maupun kebenaran tertinggi (paramattha-sacca).
Tingkah laku pertama yang terlihat adalah pada ucapannya apakah baik dan benar, tingkat pemilihan kata-kata, nada suara serta ketepatan waktu mengungkapkannya.
Kalau pengetahuan teoritisnya tinggi namun tidak didukung oleh ucapan yang sepadan, maka sangatlah kurang bermanfaat apa yang dipahaminya tersebut.Hanya orang-orang yang berbicara baik, benar, lembut serta tepat waktu, maka kami yakin orang akan menghormatinya.
Tingkah laku kedua adalah seberapa jauh orang tersebut memikul tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Apakah ada kesesuaian antara yang diucapkan dan dilaksanakan dengan sepenuh hati. Kalau ada kesesuaian ini, maka ia menjadi orang yang terhormat dan patut dihormati karena tiada dusta diantara kita.Ia menjadi orang yang konsekuen, apa yang dikatakan, dijanjikan maka itulah yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dikatakan munafik bila ucapannya lebih indah dari warna aslinya dalam perbuatan.
Kita bisa katakan penuh tanggung jawab bilamana hasil karyanya benar-benar sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh orang lain, seperti hasil kerja (jumlah), mutu kerja, penyelesaian tepat waktu, dengan standar biaya yang disepakati.
Bilamana ketiga unsur tadi tiap kali kita sepadankan dan kita sajikan pada orang lain, maka hal itu akan menjadi kebiasaan dan karakter kita. Karakter kita akan menjadi NASIB kita karena apakah orang hormat dan percaya pada kita. Bilamana jawabannya YA maka lancarlah rejeki kita selama kamma baik masih kita simpan dan berbuah pada saat ini.Somdet Phra Ñanasamvara berpesan pada kita bahwa ”Reputasi dan Kehormatan sangat tak ternilai. Karenanya harus kita pelihara dengan baik berapapun pengorbanannya”.